
Akeka adalah upacara selamatan pemberian nama dan cukur rambut bayi. Pada upacara itu dipotong kambing, satu ekor untuk bayi perempuan dan dua ekor untuk bayi laki-laki.
Hasil seluruh rambut yang dipotong atau dicukur dikumpulkan kemudian ditimbang dengan ukuran gram. Jumlah timbangan misalnya 5 gram, maka ayah si bayi (si bayi sekarang sudah diberi nama, misalnya namanya Muhammad Arief, akan membeli emas sebanyak 5 gram. Jumlah uang untuk membeli emas yang 5 gram emas itu akan disumbangkan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin.
Upacara ini biasanya dilakukan pada hari ketujuh, keempatbelas atau setelah bayi coplok puser (puput pusar). Pada masyarakat Betawi salah satu upacara ini juga melakukan kerik tangan, dengan maksud serah terima tugas antara perawat bayi kepada ibunya atau dukun bayi kepada keluarganya.
Perlengkapan upacara antara lain kelapa muda, kembang tujuh rupa yang diletakan dinampan dan pendukung pembacaan Maulid Nabi. Ketika pembacaan riwayat atau Maulid Nabi sampai pada Serakal (Asyrakal), bayi dibawa berkeliling lingkaran mulai dari pemimpin upacara untuk memotong rambut sang bayi. Rambut yang dipotong dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan. Setelah itu barulah kepala Sang Bayi dicukur sampai pelontos. Setelah dicukur, sang bayi dimandikan dan dirias kepada bagian alis lalu dibedong untuk menjaga bentuk badan bayi.