
Tari Topeng Tunggal merupakan tari tradisi Betawi yang ditarikan menjelang pertunjukan lakon Topeng Betawi. Tari ini mempunyai beberapa nama, antara lain Topeng Kedok, Ronggeng Topeng, dan Topeng Tiga. Tari ini ditarikan oleh seorang penari perempuan dengan membawakan tiga karakter manusia, yang diekspresikan dengan tiga kedok (topeng). Kedok pertama disebut Panji, kedua disebut Samba, ketiga disebut Jingga. Ketiga kedok itu menggambarkan watak manusia yang lembut, lincah dan kokoh (kuat).
Pesan yang ingin disampaikan oleh Tari Topeng Tunggal ini, bahwa manusia pada hakikatnya memakai kedok (topeng) dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya, kita dengan mudah memberi cap pada seseorang dengan sebutan profesinya. Ada yang berprofesi Menteri, Polisi, Tukang Ojek, Sopir, Bupati, dan sebagainya. Profesi itulah yang dimaksudkan bahwa manusia itu berlindung dibelakang topeng yang digunakan.
Tari Topeng Tunggal ini, ingin memberikan pemahaman bahwa manusia seharusnya jujur atau telanjang tanpa berlindung dengan topeng. Apabila manusia benar-benar “telanjang” maka ia akan menjadi manusia yang dapat menguasai dirinya sendiri.