Seni Sastra

Betawi, sejak kelahirannya memiliki beragam khasanah budaya. Salah satunya adalah sastra Betawi yang di daerahnya sendiri kini seolah-olah terpendam.

Padahal menurut beberapa sumber, sastra Betawi sudah lama mendapat perhatian sejumlah ilmuwan mancanegara. Salah satu buktinya adalah dengan terbitnya berbagai telaah tentang sastra Betawi masa lalu, yang naskah-naskahnya tersebar di berbagai perpustakaan perguruan tinggi di negara-negara maju, termasuk di Leningrad, Rusia.

Sastra Betawi merupakan sebuah karya yang menggunakan bahasa Betawi, dikarang oleh orang Betawi dan disampaikan pula dalam bahasa Betawi. Pendengarnya pun orang Betawi. Isi ceritanya berkaitan dengan kehidupan mereka yang menyangkut adat-istiadat, agama, tingkah laku, dan keadaan alam Betawi.

Menurut sejarawan Betawi, Bang Yahya Andi Saputra, sastra Betawi terdiri dari sastra lisan dan tulisan. Sastra lisan Betawi sudah dikenal sejak masyarakat Betawi mengenal seni budaya. Seperti sohibul hikayat, buleng, rancag, pantun, ngerahul, dan jampe-jampe yang dibacakan saat dukun mengobati penyakit pasiennya.

Berikut beberapa diantaranya: