Rebana Hadroh

Rebana Hadroh berukuran 25 cm – 35 cm dan lebih besar dari rebana Ketimpring. Pada badan rebana (kelongkongan) dipasang tiga lempengan logam berbentuk bundar yang berfungsi sebagai kecrek. Rebana ini terdiri atas tiga instrumen yang posisi maupun fungsinya agak mirip, yakni : Bawa (berfungsi sebagai komando), Ganjil/Seling (pengiring), dan Gedug (pengiring). Bawa yang berfungsi sebagai komando irama pukulannya lebih rapat, Ganjil/Seling yang isi mengisi dengan Bawa sedangkan Gedug fungsinya mirip dengan bass. Selain berfungsi sebagai hiburan pada resepsi perkawinan, Hadroh dimainkan untuk meramaikan acara maulid Nabi Muhammad SAW.

Lagu-lagu Rebana Hadroh diambil dari syair Diiwan Hadroh dan syair Addibaai. Yang khas dari pertunjukan Rebana Hadroh adalah Adu Zikir. Dalam Adu Zikir tampil dua grup yang silih berganti membawakan syair Diiwan Hadroh. Grup yang kalah umumnya grup yang kurang hafal membawakan syair Diiwan Hadroh.