Berita

Kue Ape

Kue Ape merupakan jenis kue yang sering dikonsumsi sehari-hari. Daerah persebarannya pun merata di seluruh wilayah budaya Betawi.

Disamping itu, Kue Ape ini mempunyai beberapa varian dalam penamaan maupun cara pembuatannya. Diantaranya ada yang mencampurkan bahan pembuat dengan pandan sehingga kue ini menjadi berwarna hijau kecoklatan.

Bahan:

  • tepung beras
  • santan
  • air kelapa
  • pengembang roti (yeast)
  • gula pasir
  • telur ayam

Cara Membuat:

  • Air kelapa direndam dengan yeast dan dibiarkan mengembang.
  • Telur dan gula dikocok dengan mixer.
  • Tepung beras, santan dan air kelapa dikocok.
  • Adonan didiamkan selama ½ jam, lalu siap dicetak.

Kue Cincin

Kue Cincin atau sering disebut Kue Donat merupakan kue yang disajikan sebagai hidangan ringan sehari-hari, maupun untuk hajatan dan kenduri sederhana.

Terbuat dari bahan dasar gula merah yang dicampur sagu, merupakan varian dari kue Telor Gabus dimana bahan pembuatnya hampir sama.

Bahan:

  • tepung beras
  • gula merah
  • sagu
  • air secukupnya

Cara Membuat:

  • Gula merah yang sudah dimasak ke dalam tepung beras dimasak dan diaduk rata.
  • Setelah dingin sagu dimasukkan, dan diaduk. Selanjutnya adonan disimpan satu hari.
  • Dengan menggunakan daun pisang batu atau plastik, adonan dibuat pipih, kemudian ditusuk dengan telunjuk sehingga berbentuk cincin.
  • Selanjutnya adonan digoreng hingga masak.

Kerak Telor

Hidangan ringan yang identik dengan Pekan Raya Jakarta karena selalu hadir setiap tahun dalam pestanya masyarakat Jakarta tersebut. Kerak Telor banyak juga terdapat di Selatan dan Timur Jakarta.

Hidangan ini sering pula disajikan pada saat-saat tertentu yang berhubungan dengan kebudayaan Betawi seperti festival kebudayaan maupun upacara adat Betawi.

Bahan :

  • beras ketan putih
  • cabe merah
  • kencur
  • jahe
  • garam
  • merica bubuk
  • kelapa muda parut
  • telur ayam/telur bebek
  • ebi
  • bawang merah goreng secukupnya

Cara Membuat:

  • Beras ketan ditiris.
  • Cabe merah, kencur, jahe, garam dan merica dihaluskan.
  • Campuran tersebut lalu ditumis dengan minyak goreng. Selanjutnya ditambahkan kelapa parut, dan diaduk hingga mengering.
  • Minyak diolesi pada wajan, satu bagian beras lalu diletakkan dan ditekan.
  • Wajan ditutup, dan beras dimasak hingga matang.
  • Telur kocok dituangkan bersama dengan kelapa berbumbu, ebi dan bawang goreng lalu diratakan.
  • Wajan ditutup lalu dimasak hingga matang

Putu Mayang

Pada hidangan ringan ini pun terdapat  dua varian, yaitu varian basah dan varian kering. Varian basah disajikan bersama kinca, adapun varian kering disajikan bersama kelapa parut, dan biasanya Putu Mayang-nya sudah berasa manis.

Bahan:

  • tepung beras
  • tepung sagu
  • gula merah
  • gula pasir
  • kelapa
  • daun pandan
  • sumba merah + sumba putih secukupnya
  • garam secukupnya

Cara membuat:

  • Tepung beras diseduh dengan air mendidih.
  • Didinginkan, dicampur dengan sisa tepung beras dan sagu, lalu diuleni dengan santan encer dan garam.
  • Adonan dibagi menjadi 3 bagian; putih, merah dan hijau.

Membuat kinca (kuah):

  • Gula direbus dengan air sampai larut, lalu disaring.
  • Santan kental, larutan gula, daun pandan, dan garam dimasukkan.
  • Diaduk sampai mendidih.
  • Disiramkan di atas putu mayang.

Wajik

Wajik juga merupakan hidangan ringan selalu hadir pada saat hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Hidangan ringan ini kerap disajikan pada saat kenduri seperti khitanan, selamatan, pernikahan dan sebagainya.

Bahan:

  • ketan putih
  • gula merah
  • gula pasir
  • santan dari 1 butir kelapa
  • daun jeruk
  • daun pandan
  • garam

Cara Membuat:

  • Ketan putih direndam dalam air.
  • Beras ketan dikukus dalam dandang panas.
  • Air dijerang hingga mendidih lalu ketan dimasukkan.
  • Campuran diaduk hingga air habis meresap ke dalam ketan lalu diangkat.
  • Santan, gula merah, gula pasir, daun jeruk, daun pandan dijerang hingga mendidih dan kental.
  • Ketan kukus lalu dimasukkan.
  • Selanjutnya dimasak hingga santan habis terserap ketan dan agak kering.
  • Ketan dituang ke dalam loyang, diratakan sambil ditekan.
  • Setelah dingin, dipotong-potong bentuk wajik.

Kembang Goyang

Kembang Goyang adalah satu hidangan ringan tradisional yang banyak disajikan pada saat hari raya seperti Idul Fitri maupun Idul Adha. Bentuknya yang unik dan rasanya yang gurih menjadikan kue ini disukai oleh anak-anak. Sering juga disajikan pada saat hajatan maupun kenduri sederhana yang diadakan.

Bahan:

  • tepung terigu
  • tepung beras
  • kelapa
  • telur ayam
  • gula putih
  • vanili
  • garam secukupnya

Cara Membuat:

  • Tepung diayak, kelapa diparut lalu diperas untuk diambil santannya.
  • Tepung, gula dan vanili disatukan, kemudian dituangkan santan sedikit demi sedikit, dan ditambah garam.
  • Telur yang telah dikocok kemudian dimasukkan, dan wajan dipanaskan dengan minyak.
  • Cetakan kue dimasukkan ke dalam minyak, setelah panas lalu dicelupkan ke adonan.
  • Setelah menguning, lalu diangkat dengan lidi, dan ditaruh di terampah

Dodol

Dodol adalah makanan ringan dengan bahan dasar gula dan tepung ketan yang dimasak hingga kental dan lengket. Biasanya dibuat pada waktu tertentu seperti menjelang Lebaran dan pelengkap pesta perkawinan. Hidangan ringan ini dipakai sebagai simbol kelekatan pasangan pengantin agar selalu lengket dan akur satu sama lain hingga akhir hayat.

Proses pembuatan Dodol yang membutuhkan kesabaran tinggi membuat sebagian masyarakat Betawi enggan untuk membuat sendiri hidangan ringan ini. Hal ini yang membuat persebaran Dodol kian sempit, hingga akhirnya dewasa ini Dodol hanya dapat ditemui di daerah tertentu seperti Condet dan Srengseng Sawah.

Varian Dodol dapat berupa kombinasi dari beras ketan hitam atau beras ketan putih, dan dapat pula ditambahkan perasa lain seperti durian, srikaya dan lain-lain untuk memperkuat rasa dan aromanya.

Bahan:

  • beras ketan
  • santan
  • gula merah
  • air

Cara Membuat:

  • Bahan-bahan dicampur di kuali dimasak dengan menggunakan api besar.
  • Adonan diaduk terus menerus supaya selama 7-8 jam sampai mengental.
  • Api dikecilkan apabila telah lengket dan mengental.

Kue Pancong

Kue Pancong merupakan salah satu kue tradisional yang tetap populer keberadaannya, karena persebarannya yang merata juga dipengaruhi oleh banyaknya pedagang keliling yang menjajakan kue tersebut.

Dengan bahan dasar tepung beras, kue ini lebih nikmat disantap sesaat setelah diangkat dari panggangan, serta ditaburi gula pasir pada bagian kue yang basah.

Bahan A:

  • kelapa parut ½ tua
  • tepung beras
  • telur ayam
  • air

Bahan B:

  • tepung beras
  • santan
  • garam secukupnya
  • daun pandan

Cara Membuat:

  • Kelapa, tepung beras, telur dan air (bahan A) dicampur menjadi satu.
  • Tepung beras, santan, garam dan daun pandan (bahan B) dicampur lalu, dijerang di atas api sambil diaduk sampai menjadi bubur.
  • Kedua campuran tersebut diberi garam, lalu diaduk rata.
  • Cetakan kue pancong dipanaskan di atas api lalu diolesi minyak.
  • Adonan dituang ke dalam cetakan kue, lalu dimasak sambil ditutup.

Kue Rangi

Kue Rangi merupakan kue tradisional yang banyak tersebar di seluruh wilayah kebudayaan Betawi. Hal ini diperkuat oleh banyaknya pedagang keliling yang menjajakan hidangan ringan ini, sehingga kue ini cukup populer di masyarakat.

Bahan:

  • kelapa muda, serut kasar
  • sagu tani
  • air
  • garam

Bahan Saus:

  • gula merah
  • air
  • nangka matang dicincang halus

Cara Membuat:

  • Kelapa dan sagu tani diuleni sambil ditambahkan air sedikit-sedikit.
  • Cetakan kue rangi dipanaskan lalu adonan dituangkan
  • Gula dan air lalu direbus dan disaring.
  • Setelah itu direbus lagi dengan menambahkan nangka sampai kental.
  • Saus gula dioleskan ke atas rangi panas lalu disajikan.