
Jampe Betawi adalah teks lisan yang memadukan kosakata berbagai bahasa dengan pilihan kata yang mementingkan persamaan bunyi atau rima. Teks lisan ini diyakini mempunyai keistimewaan karena para penggunanya memanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya untuk pengobatan, mengusir roh jahat, agar mendapatkan kemudahan dalam usaha dan sebagainya. Karena fungsinya seperti itu, maka orang-orang yang membaca dan memanfaatkannya adalah orang-orang tertentu, seperti dukun, dan tetua adat.
Beberapa sumber mengatakan bahwa Jampe Betawi sebenarnya paling sarat dengan nilai sastra. Pembacaan jampe oleh para dukun bukan hanya memancarkan aura magis yang menyembuhkan orang sakit, tapi intonasi dan cara baca itu pun memiliki kekhasannya sendiri sehingga pada situasi itu tercipta panggung sastra. Boleh dikatakan jampe adalah salah satu jenis sastra lisan yang kemunculannya paling awal karena faktor kegunaannya bagi publik.
Berikut contoh jampe (jampe untuk mengobati penyakit bengok):
Nene unduk-unduk
Kaki unduk-unduk
Ada daging mengungsir
Daging mengungsir uda kaga
Ada daging si kapes-kapes
Si kapes-kapes uda kaga
Pes limpes urip wares
Sengidu putih
Yah, ora apa-apa
Sumber: Berbagai Sumber